Disinformasi Skeptisme, Konspirasi: Alasan Meragukan Pemerintah. Akhir-akhir ini pemerintah kerap melakukan tindakan-tindakan yang menuai keraguan atas kinerja dan kompetensi manajemennya bagi masyarakat luas, terlebih dari menjamurnya pandemi Covid-19 di Indonesia. Tertanggal 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya kasus positif
1 lawan Hemat adalah a. Pantas b. Kikir c. Roy al d. Berharga e. Kaya 2. ..Tidak ada sangkut pautnya denga hawa / cuaca
TEMPOCO, Semarang- Seorang warga di Kabupaten Pati, Jawa Tengah terdeteksi suspek cacar monyet atau mongkeypox. Kini pasien tersebut tengah menjalani isolasi di rumah sakit setempat. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar mengkonfirmasi kabar tersebut. "Dugaan saja (tertular cacar monyet)," kata dia pada Kamis, 4 Agustus 2022.
Vay Tiá»n Online Chuyá»n KhoáșŁn Ngay. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Keyakinan yang diraih setelah proses keraguan, akan berdiri tegak sebagai keyakinan yang kuat, yang sulit untuk diguncang... Keyakinan jenis ini akan kokoh di atas fondasinya yang kukuh... Sebaliknya, keyakinan yang tidak pernah melewati fase keraguan, mudah untuk digoyang, apalagi diguncang...Guncangan itu terutama berupa sejumlah pertanyaan yang menggugat keyakinan... Ketika pertanyaan tidak bisa dijawab, maka keyakinan mulai terongrong.. Tiang-tiangnya mulai goyah... Dan ketika itu berlangsung lama, sementara pertanyaan itu terus-menerus menguntit, maka sebuah keyakinan yang semula mantap sekalipun, benar-benar terancam; jika seseorang tidak segera menyelamatkannya, ia segera runtuh dalam waktu yang tidak lama...Maka ... tidak perlu alergi untuk meragukan sebuah pilihan, sebuah keputusan, atau sebuah keyakinan... Hanya saja engkau jangan sampai berhenti pada keraguan yang terus menguntit, dan menggedor-gedor... Justru engkau harus segera menemukan sejumlah jawaban yang diperlukan untuk kian mengokohkan keyakinan... Agar keyakinanmu benar-benar kokoh di tempatnya berdiri... Sekalipun sejumlah pertanyaan serupa kelak muncul di kemudian hari... Engkau tak mungkin memiliki keyakinan yang kuat tanpa sempat meragukannya... Keyakinan takkan bisa berdiri tegak dan kokoh, tanpa sempat diuji sebelumnya... Dan ujian bagi sebuah keyakinan adalah pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya diragukan... Dan ketika kelak engkau berhasil menemukan jawaban-jawaban yang memuaskan, maka bukan saja keyakinanmu selamat dan menguat, melainkan lebih dari itu keyakinanmu akan membuat jiwamu jauh lebih bahagia... Dalam pemikiran Barat, tindakan meragukan sesuatu biasa disebut dengan skeptisisme, yang biasanya dinisbatkan kepada Bapak Rasionalisme Modern, Rene Descartes... Dalam pemikiran Islam, itu dibahas dalam konsep syakk, seperti yang diuraikan oleh Imam Al-Ghazali, yang lahir jauh sebelum Descartes... Konsep keraguan skeptisisme telah mengantarkan Descartes didapuk sebagai Bapak Rasionalisme Modern, yang dikenal dengan kata-katanya, Cogito Ergosum Aku berpikir, maka aku ada... Sedangkan Al-Ghazali dikenal sebagai seorang sufi, yang berhasil menemukan kebenaran dan meyakininya... Dan syakk keraguan bukan satu-satunya konsep yang diajarkan oleh Al-Ghazali...Alhasil... keraguan adalah jembatan menuju keyakinan.. Dengan catatan, keraguan itu diurai hingga tuntas, sampai akhirnya seseorang berhasil mencapai keyakinan kuat di seberang sana... Namun begitu, keraguan tidak boleh berlangsung terlalu lama... Karena, interval yang terlalu lama bisa mengancam seseorang terjungkal dari jembatan menuju dasar jurang... Dan itu jelas membahayakan keselamatannya...Maka... mantapkanlah keyakinanmu... yakinilah keyakinanmu... Jika engkau sempat meragukannya, maka tuntaskan keraguanmu untuk segera berujung pada keyakinan yang jauh lebih kuat...Tulisan terkait Mana Yang Hendak Kaupilih Yang Pertama, Ataukah Yang Kedua...? Salam ekselen...!Bandung 11 Maret 2011Ashoff Murtadha Lihat Pendidikan Selengkapnya
Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 196. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. â Soekarno Presiden pertama Indonesia 1901-1970 Lebih baik tidak menulis daripada memperkosa kebenaran, kemajuan. â Chairil Anwar Penyair terkemuka dari Indonesia 1922-1949 Kemajuan sosial dapat diukur oleh posisi sosial Der gesellschaftliche Fortschritt lĂ€sst sich exakt messen an der gesellschaftlichen Stellung des schönen Geschlechts. Sumber Surat ke Ludwig Kugelmann 12-12-1868 â Karl Marx Ekonom dan filsuf dari Jerman 1818-1883 Untuk meningkatkan pertanyaan-pertanyaan baru, kemungkinan-kemungkinan baru, menganggap masalah lama dari sudut yang baru, membutuhkan imajinasi kreatif dan tanda kemajuan nyata dalam ilmu To raise new questions, new possibilities, to regard old problems from a new angle, requires creative imagination and marks real advance in science. â Albert Einstein Ahli fisika dari Jerman dan Amerika Serikat 1879-1955 Jalan terbaik untuk kemajuan adalah jalan The best road to progress is freedom's road. â John F. Kennedy Politikus dan presiden ke-35 dari Amerika Serikat 1917-1963 Ketiadaan budaya ilmu bersepadu dalam tamadun hari ini telah mengakibatkan peluasan bencana kehilangan adab. Kebiadaban ini telah melahirkan banyak kerosakan dalam pemikiran dan akhlak manusia serta alam tabii. Dalam pemikiran dan akhlak, kejahilan atau kebebalan dan kemalasan intelektual dikaitkan sebagai alasan dengan pengkhususan; kedayusan moral disebut sebagai toleransi dan kesederhanaan; pembaziran dimaknakan dengan rekreasi atau mempertahankan kedudukan; korupsi akhlak dan ekonomi atau kedua-duanya sekali dimaafkan sebagai lumrah kehidupan moden; dan penjahanaman alam sekitar disebut sebagai harga tabii kemajuan. Nasionalisme yang Soekarno bangun di atas solidaritas hierarkis, feodalistis sebenarnya adalah fasisme, musuh terbesar kemajuan dunia dan rakyat kita. â Sutan Syahrir Politikus dan perdana menteri pertama Indonesia 1909-1966 Kemajuan teknologi seperti kapak di tangan seorang penjahat Technological progress is like an ax in the hands of a pathological criminal. â Albert Einstein Ahli fisika dari Jerman dan Amerika Serikat 1879-1955 Diperlukan niat dan semangat yang kuat untuk menjadi caleg. Dia tidak boleh egois, memikirkan sendiri atau golongannya. Jadi caleg itu adalah cita-cita luhur yang diembankan kepada orang-orang yang dikaruniai Tuhan dengan kecerdasan dan kebajikan di dalam hatinya. Merekalah yang rela berkorban demi kemajuan bangsa dan negara, demi menjaga pilar-pilar demokrasi, demi tegaknya demokrasi di negeri tercinta ini. Negeri yang diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para pahlawan dan orang-orang jelata. Negeri kita yang tercinta. REPUBLIK INDONESIA!Sumber Namaku Subardjo 48 Merasa tidak puas adalah langkah pertama untuk kemajuan. â Thomas Alva Edison Penemu dan pendiri General Electric dari Amerika Serikat 1847-1931 Kata-kata kemajuan - quotes, kata-kata bijak dan kutipan dengan kemajuan yang terbaik dan terkenal 196 ditemukan
Skeptisisme adalah sikap mempertanyakan atau mencurigai segala sesuatu karena adanya keyakinan bahwa segala sesuatu bersifat tidak pasti.[1] Para penganutnya menyakini adanya pengetahuan yang diduga sebagai keyakinan atau dogma belaka. Kata skeptisisme berasal dari kata skeptis yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI berarti kurang percaya atau ragu-ragu terhadap keberhasilan ajaran dan sebagainya. Secara etimologis, skeptisisme berasal dari bahasa Yunani ÎșÎÏÎżÎŒÎ±Îč skeptomai yang berarti untuk melihat sekitarâ atau untuk mempertimbangkanâ.[2] Kata skeptis tidak harus dipahami sebagai sikap negatif yang langsung meragukan sesuatu dan tidak memercayai keberadaan pengetahuan.[three] Sebab pada pelaksanaannya, skeptisisme mempertanyakan sesuatu dengan cara menyampaikan argumen yang terstruktur untuk menimbulkan keraguan agar mendapatkan penjelasan yang akurat dan memadai.[2] Secara formal, skeptisisme merupakan topik yang menarik dalam filsafat, khususnya epistemologi. Sedangkan secara breezy, skeptisisme dapat diterapkan pada topik apa pun, seperti politik, agama, atau pseudosains. Ini sering diterapkan dalam ranah yang terbatas, seperti moralitas skeptisisme moral, teisme skeptisisme tentang keberadaan Tuhan, atau supernatural. Tom Friedman dari New York Times mengatakan bahwa skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah ditipu. Seorang yang skeptis akan berkata âSaya kira itu tidak benar. Saya akan mengeceknya.â[4]. Pengertian skeptisisme [sunting sunting sumber] Dalam penggunaan sehari-hari, skeptisisme dapat diartikan sebagai sikap keraguan atau kecenderungan untuk tidak percaya, baik secara umum maupun terhadap objek tertentu. Skeptisisme juga dapat disebut sebagai doktrin bahwa pengetahuan bukan hal yang pasti, sebuah metode penilaian yang ditangguhkan, keraguan yang terstruktur, atau karakteristik dari kritik skeptis.[5] Sedangkan dalam filsafat, skeptisisme dapat merujuk pada metode penyelidikan yang menekankan pengawasan kritis, kehati-hatian, dan ketelitian intelektual; metode untuk mendapatkan pengetahuan melalui keraguan terstruktur dan pengujian terus-menerus; seperangkat tuntutan mengenai keterbatasan pengetahuan manusia dan tanggapan yang tepat untuk keterbatasan tersebut. Tingkat keraguan dalam skeptisisme [sunting sunting sumber] Skeptisisme dapat digolongkan berdasarkan tingkat keraguannya. Dalam filsafat, setidaknya ada tiga pemetaan skeptisisme. Pertama, skeptisisme yang diperkenalkan oleh Aristoteles, yaitu sikap menunda putusan penilaian dan mempertanyakan semua dugaan dan simpulan, sehingga orang terpaksa menjustifikasi dirinya dengan analisis yang kritis. Kedua, skeptisisme yang diperkenalkan dalam fenomenalisme Immanuel Kant, bahwa pengetahuan hanya terkait dengan pengalaman atau fenomena dan pikiran manusia tidak mampu mengetahui sumber atau landasan dari pengalaman. Ketiga, skeptisisme yang dipelopori oleh Gorgias dari kelompok sofis Yunani, yaitu mustahil mencapai pengetahuan dan pencarian kebenaran merupakan hal yang sia-sia.[6] [sunting sunting sumber] Skeptisisme sebagai sebuah pemahaman bisa dirunut dari Yunani Kuno. Pemahaman yang kira-kira secara gampangnya âTidak ada yang bisa kita ketahuiâ, âTidak ada yang pastiâ, âSaya ragu-ragu.â Sebuah pernyataan yang akan diprotes karena memiliki paradoks. Jika memang tidak ada yang bisa diketahui, dari mana kamu mengetahuinya. Jika memang tidak ada yang pasti, perkataan itu sendiri sesuatu kepastian. Setidaknya dia yakin kalau dirinya ragu-ragu. Skeptis juga bisa dianggap sebagai sifat. Kadang kita juga melakukannya tanpa kita sadari. Ketika kita mendengar bahwa ada cerita kita diculik pocong tentu saja kita mengerutkan kening. Kemudian kita tidak mempercayai dengan mudah, kita anggap isapan jempol, urban fable dongeng, palsu. Orang skeptis bisa memberikan argumen-argumen keberatan terhadap cerita tersebut. Mereka meminta bukti, menyodorkan fakta kenapa cerita itu tak mungkin dan lain sebagainya. Dengan kata lain meragukan. Sifat skeptis artinya sifat meragukan sesuatu. Tidak mau menerima dengan mudah apa adanya. Selalu meragukan sesuatu jika belum ada bukti yang benar-benar jelas. Jika ada cerita maka tidak langsung mempercayainya. Sifat semacam ini penting bagi ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan memerlukan suatu kepastian yang seakurat mungkin karena itu ilmuwan diharapkan skeptis. Ilmuwan tidak boleh langsung percaya begitu saja terhadap berita, percobaan dan lain sebagainya. Ini karena metode dalam ilmu pengetahuan yang ketat. Jika seseorang menyatakan sebuah teori misalnya âNaga itu ada!â Ilmuan kemudian bertanya. Mana buktinya? Ilmu selalu mempertanyakan bukti. Ini karena ilmu tidak boleh mudah percaya. Ini karena di dunia banyak penipu dan pembohong, ada mereka yang menyatakan melihat sesuatu padahal tidak ada di sana. Ada juga mereka yang merasa melihat sesuatu padahal sebenarnya tidak. Jika komunitas ilmuwan hendak mempercayai hal semacam ini tanpa bukti dan meminta yang lain supaya percaya, maka ilmu pengetahuan akan dipenuhi hal-hal yang tidak bisa dipercaya kebenarannya.[7] [sunting sunting sumber] Sikap skeptis adalah sebuah pendirian di dalam epistemologi filsafat pengetahuan yang menyangsikan kenyataan yang diketahui baik ciri-cirinya maupun eksistensinya. Penganut skeptisisme sudah ada sejak zaman Yunani kuno, tetapi di dalam filsafat modern, RenĂ© Descartes adalah perintis sikap ini dalam metode ilmiah. Kesangsian descartes dalam metode kesangsiannya adalah sebuah sikap skeptis, tetapi skeptisisme macam itu bersifat metodis, karena tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan kepastian yang tak tergoyahkan, yaitu cogito atau subjectum sebagai instansi akhir pengetahuan manusia. Di dalam filsafat D. Hume kita menjumpai skeptisisme radikal, karena ia tidak hanya menyangsikan hubungan-hubungan kausal, melainkan juga adanya substansi atau realitas akhir yang bersifat tetap. Dalam filsafat klasik, mempertanyakan merujuk kepada ajaran mengenai skeptikoi. Dalam ilmu filsafat, dari yang dikatakan bahwa mereka âTidak menyatakan apa-apa selain pandangan sendiri sajaâ. Dalam hal ini, keraguan filsafati atau Pyrrhonisme adalah posisi filsafat yang harus menangguhkan satu keputusan dalam penyelidikan.[8] [sunting sunting sumber] Dalam agama, mempertanyakan merujuk kepada âKeraguan tentang prinsip-prinsip dasar agama seperti keabadian, pemeliharaan, dan wahyuâ[5] . Pandangan yang mirip tetapi tak sama dengan Ian G. Barbour, yaitu John F. Haught yang membagi pendekatan sains dan agama, menjadi pendekatan konflik, pendekatan kontras, pendekatan kontak, dan pendekatan konfirmasi. Untuk itu, secara singkat membahas empat pemikiran Haught tentang hubungan sains dan agama, sebagai berikut Pendekatan Konflik, suatu keyakinan bahwa pada dasarnya sains dan agama tidak dapat dipadukan. Artinya banyak pemikir [saintis] yang memandang bahwa agama tidak akan pernah dapat didamaikan dengan sains. Masing-masing berada pada posisi yang berbeda, sains menguji semua hipotesis dan semua teorinya berdasarkan pengalaman, sedangkan agama berdasarkan keyakinan. Kaum skeptis ilmiah sering mengatakan agama dilandaskan pada asumsi-asumsi apriori atau âkeyakinanâ, sedangkan sains tidak mau menerima begitu saja segala sesuatu sebagai benar. Menurut kaum saintis, memandang agama terlalu bersandar pada imajinasi yang liar, sedangkan sains bertumpuk pada fakta yang dapat diamati. Agama terlalu emosional, penuh gairah dan subjektif, sedangkan sains berusaha untuk tidak memihak, tidak terlalu bergairah, dan objektif. Jadi, pertautan antara keduanya tidak dengan mudah dapat dilakukan. Keduanya memiliki perbedaan mendasar sehingga upaya menyandingkan keduanya dalam satu âkotakâ tentu akan memicu beberapa persoalan, terutama terkait dengan benturan-benturan konseptual, metodologis dan ontologis antara âsainsâ dan âagamaâ. Secara tegas dapat dikatakan, bahwa dalam sejarah, sikap âekspansionisâ agama maupun âsainsâ menolak pengavelingan wilayah masing-masing. Keduanya sulit dipaksa berdiam dalam kotak-kotak tertentu, tetapi ingin memperluas wilayah signifikansinya ke kotak-kotak lain. Maka, ketika satu âkotakâ didiami oleh dua entitas ini, terbukalah peluang terjadinya konflik antara keduanya. Pendekatan Kontras, suatu pernyataan bahwa tidak ada pertentangan yang sungguh-sungguh, karena agama dan sains memberi tanggapan terhadap masalah yang sangat berbeda. Banyak ilmuwan dan agamawan [teolog] tidak menemukan adanya pertentangan antara agama dan sains. Menurut kubu kontras, âagamaâ dan âsainsâ sangat berbeda sehingga secara logis tidak mungkin ada konflik di antara keduanya. Agama dan sains sama-sama valid meskipun hanya dalam batas ruang penyelidikan mereka sendiri yang sudah jelas. Kita tidak boleh menilai agama dengan tolok ukur sains, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, keduanya harus dipisahkan antara satu dan lainnya. Jika agama dan sains sama-sama mencoba untuk mengerjakan pekerjaan yang sama, tentu saja mereka akan bertentangan. Sains dan agama benar-benar mempunyai tugas-tugas yang tidak sama dan tetap menjaga agar sains dan agama berada dalam wilayah yurisdiksinya masing-masing. Jadi, agama dan sains tidak perlu mencampuri urusan satu sama lain. Pendekatan Kontak, suatu pendekatan yang mengupayakan dialog, interaksi, dan kemungkinan adanya âpenyesuaianâ antara sains dan agama, dan terutama mengupayakan cara-cara bagaimana sains ikut mempengaruhi pemahaman religius dan teologis. Cara untuk menghubungkan agama dengan sains, sebab Haught, tidak rela membiarkan dunia ini terpilah-pilah menjadi dua ranah dikotomi. Namun, ia juga tidak setuju pada harmoni yang dangkal dalam pendekatan peleburan. Maka menurutnya, pendekatan ini setuju bahwa sains dan agama jelas berbeda secara logis dan linguistik, tetapi dalam dunia nyata, mereka tidak dapat dikotak-kotakkan dengan mutlak, sebagaimana diandaikan oleh kubu pendekatan kontras. Kata mempertanyakan dapat menggambarkan posisi pada sebuah klaim, namun di kalangan lain lebih sering menjelaskan yang menetapkan kekekalan pikiran dan pendekatan untuk menerima atau menolak informasi baru. Individu yang menyatakan memiliki pandangan mempertanyakan sering disebut bersikap skeptis, akan tetapi sering terlupakan apakah sikap secara filsafati mempertanyakan atau ketidakpercayaan secara empiris sebenarnya malahan adalah pernyataan sebuah pengakuan. Di Indonesia ada beberapa pandangan yang membuat perbedaan tegas antara agama dan kepercayaan kepada Tuhan. Yaitu yang pertama meyakini agama datang dari Tuhan melalui Rasul-Nya yang kemudian terabadikan melalui pesan ilahi ke dalam kitab suci, sedangkan yang kedua tidak lagi mengenal konsep ketuhanan dan kerasulan. Selain itu, muncul istilah yang populer yaitu âagama langitâ dan âagama bumiâ yang mengundang perdebatan.[nine] Lihat pula [sunting sunting sumber] Berpikir kritis Keraguan Skeptis gadungan Referensi [sunting sunting sumber] ^ Rahim, F. R., dan Sari, S. Y. 2019. Perkembangan Sejarah Fisika. Purwokerto CV IRDH. hlm. 452. ISBN 978-623-7343-14-1. ^ a b Richard H, Popkin 1967. âSkepticismâ dalam Encyclopedia of Philosophy. Diterjemahkan oleh Paul, Edwards. Macmillan Inc. hlm. 461. ^ Keraf, Sony, dan Mikhael Dua 2001. Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis. Yogyakarta Kanisius. hlm. xlâ41. ^ Ishwara, Luwi 2007. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Djakarta Penerbit Buku Kompas. hlm. 1. ISBN 9789797092023. ^ a b âDefinition of SKEPTICISMâ. dalam bahasa Inggris. Diakses tanggal 2021-12-12 . ^ Harol H., Titus 1946. Living Issues in Philosophy. New York American Volume Visitor. hlm. 201. ^ âSkeptisisme dalam Ilmuâ. Diakses tanggal eighteen Agustus 2015. ^ Empiricus, Sextus 1933. Outlines Of Pyrrhonism. Diterjemahkan oleh R. G., Bury. Cambridge Harvard University Printing. hlm. 21. ^ Okezone 2011-02-18. âSkeptisisme terhadap Agama Okezone Newsâ. Diakses tanggal 2020-11-29 .
Jakarta Pengertian progres adalah kemajuan. Progres adalah salah satu istilah yang menggambarkan gerakan menuju arah tujuan, tahap lebih lanjut, lebih tinggi, dan mengarah pada kemajuan. Tujuan Hidup Manusia, Pahami Cara Menemukan dan Mencapainya Pengertian Nasionalisme Menurut Para Ahli, Kenali Sikap dan Bentuknya PIC adalah Singkatan dari Person In Charge, Berikut Pengertian dan Tugasnya Progres adalah menggambarkan situasi yang baik atau positif. Kamus Besar Bahasan Indonesia menjelaskan progres adalah sebuah kemajuan. Progres adalah umumnya dapat dicapai dengan kreativitas dan optimisme. Progres di kehidupan sosial diartikan sebagai kemajuan yang dapat memberikan keuntungan. Berikut ulas lebih dalam tentang progres dan cara mencapai progres dari berbagai sumber, Selasa 14/9/2021.Sejarah Istilah ProgresSecara etimologi, progres adalah berasal dari kata serapan bahasa Inggris âprogressâ yang sudah ada sejak abad ke-14 Masehi yang juga adopsi dari bahasa Latin âprogressusâ yang artinya suatu langkah kemajuan. Progres adalah bentuk perubahan sosial menuju ke arah kemajuan yang dapat memberikan keuntungan atau perbaikan khusus untuk kehidupan masyarakat di sekitarnya. Dalam Cambridge Dictionary, progres adalah dijelaskan sebagai bagian dari peningkatan atau perkembangan dalam kemampuan, ilmu, dan lain sebagainya. Istilah progres juga dapat diartikan jika âsesuatu yang akhirnya selesai.âContoh Progres di Bidang TeknologiIlustrasi Membaca Buku. Credit diibaratkan seperti manusia, ia terus tumbuh dan berkembang dari 'bayi' hingga 'dewasa'. Adanya pertumbuhan yang tengah dilakukan teknologi akan selalu mengarah pada kemajuan atau mengarah pada progres yang baik. Ada lima fase teknologi yang diprediksi, sampai akhirnya ia akan bergabung dengan manusia kurang lebih dalam waktu 33 tahun lagi. Progres ini disampaikan oleh Head of Strategy and Planning PHD Asia Pacific, Chris Stephenson. Berikut contoh progres di bidang teknologi 1. Fase I - Surfacing 1950-1995 Pada fase pertama, manusia diperkenalkan lewat teknologi dengan cara paling sederhana. Di era 1980-an, Personal Computer muncul. Menjelang awal 1990-an, adopsi internet mulai menyebar. Pengguna early adopter ini pun memanfaatkan akses internet untuk mengakses lebih banyak informasi. 2. Fase II - Organizing 1990-2015 Fase yang baru saja berakhir pada 2015 lalu. Fase ini adalah fase di mana pengakses teknologi 'mengatur' organize informasi dari internet dan membuatnya bisa diakses secara global dan berharga secara universal. Dengan demikian, hadirlah smartphone, perangkat yang menawarkan akses lebih cepat dan mudah, serta mendekatkan penggunanya. 3. Fase III - Extracting 2010-2025 Saat fase II berlangsung, fase ketiga juga terjadi di awal 2010. Bedanya, fase tersebut berperan penting dalam proses penggabungan teknologi dengan manusia. Chris menjelaskan era ini merepresentasikan pendewasaan situs web. Mesin pencarian menjadi lebih pintar, penetrasi smartphone semakin meluas, konektivitas lebih cepat dan unggul di banyak wilayah dunia. 4. Fase IV - Anticipating 2020-2035 Pada 2020, fase baru muncul di mana perluasan teknologi menjadi manifestasi ide yang memiliki dampak besar. Pada fase ini, kecerdasan buatan dan deep learning menjadi lebih baik, teknologi mulai 'mengerti' apa yang manusia inginkan baik secara konteks. 5. Fase V - Elevating 2030-2050 Fase yang diklaim Chris sebagai fase akhir dari proses penggabungan teknologi dan manusia. Pada fase tersebut, kecerdasan buatan mengubah cara manusia dalam beraktivitas sehari-hari. Kecerdasan buatan juga akan memiliki akal seperti manusia, ia bisa bekerja dengan otak Menggapai Progres DiriProgres tak hanya berkaitan dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan. Progres dapat diciptakan dan diterapkan di dalam diri. Cara menggapai progres diri akan berguna untuk menggapai cita-cita dan tujuan hidup yang sebenarnya. Bagaimana cara menggapai progres diri? 1. Mengambil tanggung jawab terhadap hidup Anda Untuk mencapai kemajuan, satu hal yang harus Anda lakukan adalah mengambil tanggung jawab penuh terhadap hidup Anda sendiri. Hampir segala sesuatu dalam hidup Anda merupakan hasil dari keputusan yang Anda ambil. Apakah masalah keuangan, asmara, kesehatan, bahkan masalah-masalah lain yang Anda hadapi, semuanya sudah seharusnya menjadi tanggung jawab Anda. Jangan hanya duduk diam dan menunggu apa yang akan terjadi pada diri Anda. Jika Anda ingin memeroleh apa yang Anda inginkan dalam hidup, bertanggung jawablah dalam usaha mencapai keinginan tersebut. Jangan biarkan orang lain mengambil kendali akan hidup Anda. 2. Memercayai tujuan hidup Anda Setiap orang mempunyai tujuan dalam hidup, termasuk Anda. Meski terkadang tujuan hidup Anda tidaklah bombastis, percayakan pada apa yang Anda yakini. Dengan mengidentifikasikan siapa Anda, Anda dapat mengidentifikasi tujuan Anda. Pastikan Anda meluangkan waktu dari hari-hari sibuk Anda untuk melakukan apa yang menjadi tujuan dalam hidup Anda. 3. Putuskan apa yang Anda inginkan Salah satu kesalahan terbesar yang bisa Anda buat dalam hidup Anda adalah melakukan apa yang Anda tidak sukai. Berkonsentrasilah pada apa yang Anda sukai dan jangan buang-buang waktu pada apa yang tidak Anda sukai. 4. Tetapkan pencapaian Bila Anda telah menetapkan apa yang ingin Anda peroleh di masa depan, berinvestasilah untuk hal tersebut. Dengan menetapkan tujuan dan mewujudkannya dalam kegiatan fisik dibanding tetap berupa gagasan, Anda telah mengatur waktu secara efektif untuk melihat sejauh mana Anda melangkah menuju pencapaian Anda. Sangat penting untuk meninjau ulang pencapaian yang telah Anda lakukan. Jangan biarkan hidup Anda mengalir bak air. 5. Meminta bantuan Satu hal penting untuk diingat adalah bahwa Anda tak harus berjuang sendiri untuk mencapai apa yang Anda mau. Mintalah bantuan seseorang untuk sesuatu yang tak bisa Anda lakukan sendiri. Hal ini dapat memangkas waktu yang mungkin terbuang jika Anda melakukannya sendirian. 6. Berhenti mengkhawatirkan apa yang orang pikirkan tentang diri Anda Satu hal yang mesti Anda ingat, Anda tak akan pernah bisa memuaskan semua orang. Karenanya, berhentilah memikirkan bagaimana pandangan orang terhadap diri Anda. Tak semua orang menyukai diri Anda. Beberapa orang mungkin akan melakukan segala cara untuk menjatuhkan Anda. Jangan dengarkan komentar-komentar negatif dari orang-orang yang tak menyukai Anda. Fokuslah pada kelebihan yang Anda miliki. 7. Lakukan! Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah melakukan apa yang telah Anda rencanakan. Jangan biarkan semuanya membusuk di dalam daftar yang ingin Anda lakukan. Kesempatan tidak datang dua kali. Jika Anda benar-benar menginginkan sesuatu, berusahalah untuk mencapainya. Apa yang Anda inginkan adalah apa yang harus Anda percayai. Berusahalah sekuat tenaga mencapainya. Anda harus memiliki kepercayaan diri, keyakinan, dan semua yang diri Anda layak dapatkan.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
seseorang yang meragukan kemajuan disebut